BMKG Bandung Gelar Pengamatan Gerhana Bulan Total di Lembang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung bakal melaksanakan pengamatan fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) pada Selasa (8/11)

Bandung, CNN Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung bakal melaksanakan pengamatan fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) pada Selasa (8/11).

Pengamatan GBT ini dilaksanakan di Halaman Kantor Pos Observasi Geofisika Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

“Tim Stasiun Geofisika Bandung akan melakukan pengamatan di Halaman Kantor Pos Observasi Geofisika Lembang pada pukul 15.00 WIB-selesai,” kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, Minggu (6/11).

Rahayu menjelaskan, BMKG Stasiun Geofisika Bandung akan menggunakan teropong Vixen Sphinx ED80S.

Masyarakat di sekitar lokasi dapat menyaksikan proses gerhana dengan tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memakai masker.

“Kondisi cuaca pada siang hingga sore hari diperkirakan terjadinya hujan ringan pada pukul 13.00-19.00 WIB, dan pada malam harinya diperkirakan cuaca berawan,” tuturnya.

Selain itu, perkiraan suhu udara berkisar antara 18,2 oC hingga 23,2°C.Dalam kegiatan pengamatan ini, tim Stasiun Geofisika Bandung dipimpin langsung oleh Kepala Stasiun Geofisika Bandung.

Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan dilihat dari bumi.

Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.

Sedangkan, Gerhana Bulan Total atau GBT terjadi ketika seluruh bayangan umbra bumi jatuh menutupi bulan, sehingga matahari, bumi dan bulan berada tepat di satu garis yang sama serta mengakibatkan saat puncak gerhana terjadi.

Pada fase tersebut, bulan akan terlihat berwarna merah.

Salah satu tupoksi BMKG sebagai institusi pemerintah adalah memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi gerhana bulan dan matahari. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022.

Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG Pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara online ke seluruh dunia.

Fase Gerhana Bulan Total

  1. Gerhana mulai (P1) mulai pukul 15.00.38 WIB, 16.00.38 WITA, 17.00.38 WIT. Fase ini tidak teramati di wilayah Indonesia.
  2. Gerhana Sebagian mulai (U1) mulai pukul 16.08.59 WIB, 17.08.59 WITA, 18.08.59 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, sebagian Maluku Utara, dan sebagian Maluku.
  3. Gerhana Total mulai (U2) mulai pukul 17.16.19 WIB, 18.16.19 WITA, 19.16.19 WIT. Fase ini hanya dapat diamati di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, sebagian besar Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat, dan sebagian Jawa Timur.
  4. Puncak Gerhana terjadi pada pukul 17.59.11 WIB, 18.59.11 WITA, 19.59.11 WIT. Fase ini dapat diamati di hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.
  5. Gerhana Total berakhir (U3) pada pukul 18.42.03 WIB, 19.42.03 WITA, 20.42.03 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
  6. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pada pukul 19.49.22 WIB, 20.49.22 WITA, 21.49.22 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
  7. Gerhana berakhir (P4) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 20.57.43 WIB, 21.57.43 WITA, 22.57.43 WIT. Fase ini dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. (hyg)

(hyg/gil)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com