Bos baru Twitter Elon Musk membuka peluang kreator konten bisa dapat uang di platformnya. Bisa saingi kekayaan YouTuber?
Hal itu diungkap Musk saat mengomentari usul warganet soal monetisasi di Twitter.
“Twitter mesti menemukan cara untuk memberi kompensasi/monetisasi mitra dengan para pembuat konten teratasnya. Seperti setiap aplikasi media sosial lainnya. Sebagian kecil membuat semua konten keterlibatan tinggi dan menjaga situs tetap aktif,” kicau akun @ZubyMusic.
Musk pun meresponsnya, “Absolutely.” Meski demikian, CEO SpaceX itu belum memberi rincian soal monetisasi platformnya itu.
Hal tersebut terkait dengan surat terbuka Elon Musk yang ditujukan kepada para pengiklan terkait akuisisi Twitter, Kamis (27/10).
“Saya juga sangat percaya bahwa periklanan, jika dilakukan dengan benar, dapat menyenangkan, menghibur, dan memberi tahu Anda; itu dapat menunjukkan layanan atau produk atau perawatan medis yang Anda tidak pernah tahu ada, tetapi tepat untuk Anda,” kata Musk dalam sebuah kicauan.
“Agar hal ini berjalan dengan benar, penting untuk menunjukkan iklan yang serelevan mungkin dengan kebutuhan pengguna Twitter. Iklan dengan relevansi rendah adalah spam, tetapi iklan yang sangat relevan sebenarnya adalah konten!” imbuhnya.
Musk juga menyebut Twitter bercita-cita untuk menjadi platform periklanan terbesar di dunia yang mampu membantu merek atau perusahaan lewat platformnya.
Dalam cuitan tersebut, Musk juga menjelaskan alasan akuisisi Twitter. Menurutnya, spekulasi yang banyak beredar sebelumnya tentang alasan dia mengakuisisi Twitter sebagian besar adalah salah.
“Ada banyak spekulasi tentang mengapa saya membeli Twitter dan apa pendapat saya tentang periklanan. Sebagian besar telah salah,” tutur Musk.
Pria terkaya di dunia itu mengklaim dirinya membeli raksasa media sosial ini bukan untuk uang, melainkan untuk membantu umat manusia.
“Makanya saya beli Twitter. Saya tidak melakukannya karena itu akan mudah. Saya tidak melakukannya untuk menghasilkan lebih banyak uang. Saya melakukannya untuk mencoba membantu umat manusia, yang saya cintai,” katanya.
Diketahui, platform yang saat ini memberi pembagian iklan kepada kreator konten adalah YouTube. Tak heran banyak YouTuber berpenghasilan miliaran sebulan.
Dikutip dari situs resminya, YouTube mengungkap cara kreator konten bisa mendapat bagian pendapatan dari iklan dan biaya langganan.
“Sumber utama pendapatan YouTube berasal dari iklan. Dengan adanya iklan, bisnis dapat menargetkan penonton yang relevan dan menumbuhkan bisnis serta merek miliknya,” kata YouTube.
Untuk bisa mendapat bagian itu, kreator tergabung dalam Program Partner YouTube (YPP) dan mesti memenuhi sejumlah syarat.
“Saat ini, pendapatan dari biaya langganan YouTube Premium dibagikan kepada Kreator berdasarkan porsi konten mereka yang ditonton oleh pelanggan,” kata platform milik Google itu.
YouTube sendiri tak merinci soal pembagian pendapat itu. Namun, dikutip dari situs Forbes, dua YouTuber memuncaki perolehan fulus global per awal 2022.
Yakni, MrBeast, yang merupakan kreator konten bertema burger, meraup US$54 juta atau sekitar Rp843,8 miliar, dan petinju hiburan Jake Paul dengan US$45 juta (Rp703 miliar).
(lom/arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com