Jakarta, CNN Indonesia —
Citra tentang binatang mematikan atau ganas kemungkinan besar langsung merujuk pada satwa besar bertaring tajam seperti singa dan hiu atau binatang beracun seperti ular. Namun, data mengungkap sebaliknya.
Berdasarkan angka dari lembaga-lembaga resmi, predikat binatang paling mematikan di dunia ternyata disandang oleh nyamuk, serangga kecil yang hidup cukup dekat dengan kita.
Menurut Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), nyamuk diperkirakan perkiraan membunuh 500 ribu hingga lebih dari satu juta orang setiap tahun.
Alasan nyamuk menjadi hewan paling mematikan di dunia adalah lantaran hewan ini merupakan pembawa penyakit, terutama malaria.
“Malaria telah lama menghancurkan populasi manusia,” ujar Shannon LaDeau, seorang ahli ekologi penyakit di Cary Institute of Ecosystem Studies di Millbrook, New York, dikutip dari LiveScience.
Malaria sendiri disebabkan oleh organisme parasit bersel satu dalam genus Plasmodium yang dibawa dari manusia ke manusia lain oleh nyamuk Anopheles.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini jarang terjadi di beberapa wilayah, seperti Amerika Utara dan Eropa. Namun, ini sangat umum terjadi di beberapa bagian Afrika, Asia Selatan.
WHO menyebut malaria bahkan menyebabkan sekitar 619.000 kematian pada 2021 di seluruh dunia.
Penyakit ini sebetulnya dapat diobati dengan perawatan kesehatan yang mudah diakses. Masalahnya, bagi orang yang berisiko tinggi seperti anak kecil, orang hamil, dan orang yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah, seperti HIV/AIDS, malaria bisa menjadi penyakit yang sangat serius.
Menurut WHO, sekitar 80 persen dari semua kematian akibat malaria di Afrika terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Selain malaria, nyamuk juga menyebarkan berbagai penyakit lain, seperti demam berdarah, chikungunya, virus West Nile, virus Zika, dan infeksi parasit filariasis limfatik.
Habitat sama
Salah satu alasan nyamuk menjadi sumber penyebaran penyakit adalah nyamuk betina memakan darah, yang berarti mereka dengan mudah memindahkan patogen dari aliran darah seseorang ke orang.
Nyamuk juga berukuran kecil dan bersayap, yang berarti mereka dapat menyebar dengan mudah dan menggigit orang tanpa diketahui.
Kemudian, manusia berbagi ekosistem dan sumber daya dengan nyamuk. Nyamuk bergantung pada air untuk berkembang biak, sama seperti manusia yang bergantung pada air untuk hidup, yang berarti kita cenderung hidup di tempat yang sama dengan mereka.
“Kita tidak bisa sepenuhnya memisahkan diri dari habitat yang mereka butuhkan,” kata LaDeau.
Menyusul nyamuk, hewan lain yang sangat mematikan di planet kita adalah ular. Ia diketahui membunuh antara 81 ribu hingga 138 ribu orang setiap tahunnya.
Selain itu, rabies, penyakit yang disebarkan melalui gigitan mamalia yang terinfeksi (biasanya anjing), membunuh sekitar 59 ribu orang setiap tahunnya.
Hewan lain seperti siput air tawar dan serangga pembunuh juga menyebarkan penyakit yang berpotensi mematikan bagi manusia seperti schistosomiasis dan penyakit Chagas. WHO menyebut kedua penyakit tersebut membunuh ribuan orang setiap tahunnya.
(arh)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com