Bercita-cita Jadi Astronaut? Sekolah Tinggi Jadi Syarat Mutlak

Astronaut menjadi salah satu profesi yang banyak dicita-citakan sewaktu kecil. Bagaimana cara mewujudkannya?

Jakarta, CNN Indonesia

Melayang di angkasa, menatap bintang-bintang tanpa halangan atmosfer, melihat ke Bumi yang biru, meluncur di gravitasi rendah Bulan hingga menancapkan bendera negara adalah citra khas dari aktivitas keseharian astronaut. Banyak yang terinsiprasi karenanya.

Lalu, bagaimana caranya jadi penjelajah luar angkasa itu?

Astronaut adalah cita-cita universal anak kecil. Meski impian itu baru bisa direalisasikan di negara luar, tak ada salahnya untuk mempersiapkan diri jika berkeinginan menjadi astronaut.

Dikutip situs Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA), individu yang ingin menjadi astronaut harus memiliki gelar magister di bidang ilmu terkait, namun rumpun ilmu sains seperti fisika, kimia, biologi, ilmu komputer, teknik dan matematika.

Para astronaut NASA saat ini bekerja sebagai ilmuwan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Laboratorium itu mengorbit Bumi sekitar 240 mil di atas permukaan planet.

Astronot di stasiun itu melakukan eksperimen ilmiah seperti penelitian kanker inovatif dan penelitian tentang tubuh manusia dan hidup di luar angkasa.

Selain itu untuk menjadi astronaut memiliki setidaknya dua tahun pengalaman profesional terkait yang diperoleh setelah menyelesaikan gelar, atau setidaknya 1.000 jam waktu pilot-in-command di pesawat jet.

Kandidat astronaut juga harus memiliki keterampilan dalam kepemimpinan, kerja tim, dan komunikasi.

Sebelumnya pada 1959 astronaut pertama kali yang menjalankan misi ke luar angkasa ialah personel militer. Namun personel itu memiliki pengalaman menerbangkan pesawat jet dan latar belakang teknik.

Selain keahlian penerbangan dan teknik, eksplorasi ruang angkasa membutuhkan pengetahuan ilmiah dan kemampuan untuk menerapkannya. Maka, pada 1964, NASA mulai mencari ilmuwan untuk menjadi astronaut.

Saat itu, satu kualifikasi untuk ilmuwan-astronaut adalah gelar doktor di bidang kedokteran, teknik atau ilmu alam seperti fisika, kimia atau biologi.

Mengutip unggahan Instagram Observatorium Boscha, ada beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi astronaut. Beberapa di antaranya adalah menyelesaikan tahun kedua program doktoral pada bidang STEM yakni Fisika, Kimia, Biologi, Ilmu Komputer, Teknik, dan Matematika. 

Selain itu, kandidat harus juga menyelesaikan program Doctor of Medicine atau Doctor of Osteopathic Medicine (Kedokteran spesialis Osteopati atau manipulasi tulang, otot, dan sendi).

Apakah pernah ada astronaut asal Indonesia?

Melansir situs revolusi mental, Pratiwi Sudharmono adalah astronot asal Indonesia yang hampir mengikuti misi NASA pada 1986. Sayang, Pratiwi gagal berangkat karena NASA membatalkan misi tersebut usai terjadi kecelakaan pada pesawat Challenger 28 Januari 1986.

Mungkin Anda yang bisa meneruskan misinya sampai berhasil…

[Gambas:Video CNN]

(can/lth)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com