Jakarta, CNN Indonesia —
Langit Jakarta ditutupi awan gelap pada Kamis (20/4) sehingga fase awal Gerhana Matahari Hibrida yang dimulai pada Kamis (20/4) pukul 09.29 WIB tidak terlihat jelas.
“Sudah 09.29 kontak pertama, sudah dimulai. Tapi karena posisinya banyak awan gelap jadi menutupi pemandangan,” ujar Ananda Reza Ketua Himpunan Astronomi Amatir Jakarta saat ditemui CNNIndonesia.com, Kamis (20/4).
“Prediksi cuaca hari ini berawan dari BMKG, tapi harapan kita bisa terbuka terutama pas puncak nanti pukul 10.45,” katanya.
Fase akhir fenomena gerhana matahari hibrida ini akan berakhir pad 12.06 WIB.
Lulu (26) karyawati swasta asal Jakarta Selatan mengaku kecewa tidak bisa melihat fenomena matahari hibrida secara langsung. Namun ia berharap selama dua jam ke depan bisa melihat fenomena astronomi unik tersebut.
“Kecewa sih, tapi yang penting sudah antusias. Nanti keliling-keliling dulu deh, siapa tahu awan hitamnya hilang,” ujar dia saat ditemui CNNIndonesia.com, Kamis (20/4).
Sementara Fai (23) dari warga asal Tangerang Selatan mengaku tidak kecewa karena fenomena gerhana matahari hibrida tak terlihat. Ia mengaku tetap senang karena merasakan tingginya animo masyarakat terkait fenomena astronomi.
“Engga kecewa sih, jadi senang saja karena ramai. Bisa merasakan ramainya warga,” katanya.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan Gerhana Matahari Hibrida adalah Gerhana Matahari yang memiliki dua macam Gerhana berbeda, yang terjadi dalam satu waktu secara berurutan dalam satu fenomena.
“Dimulai dengan Gerhana Matahari Cincin berubah menjadi Gerhana Matahari Total (GMT), kemudian kembali menjadi Gerhana Matahari Cincin dalam waktu singkat,” tulis LAPAN dalam unggahan di Instagram.
Planetarium dan Observatorium Jakarta menyebut tipe gerhana semacam ini “sangatlah langka, terakhir terjadi di Indonesia 216 tahun yang lalu, dan baru akan terjadi lagi pada tahun 2049 mendatang.”
Masalahnya, gerhana matahari hibrida hanya akan terjadi di lintasan yang terbatas di timur Indonesia. Sementara, wilayah barat RI hanya mendapat gerhana matahari sebagian.
Di Jakarta, fenomena ini akan tampak dengan porsi ketertutupan mencapai 39 persen.
(vws)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com