Para astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) menangkap dua letupan misterius berwarna biru dari Bumi. Apa itu sebenarnya?
Melansir Live Science, foto itu sebenarnya diambil tahun lalu oleh salah satu kru Expedition 66 di ISS, berlokasi di Laut Cina Selatan. Namun NASA baru merilis foto tersebut secara daring pada Oktober tahun ini.
Letupan pertama diduga berlokasi di Teluk Thailand. Biasanya, letupan cahaya sulit dilihat dari ISS karena tertutup awan.
Namun kali ini, letupannya terjadi di dekat celah berbentuk lingkaran pada awan. Alhasil, letupan cahaya itu pun menerangi lingkaran tersebut, membuat lingkaran cahaya biru.
Berbeda dengan cahaya pertama, cahaya kedua tak berasal dari daratan. Cahaya yang juga berwarna biru terang itu berasal dari cahaya Bulan yang terperangkap.
Orientasi Bulan dalam kaitannya dengan ISS membuat cahaya itu terefleksi lagi dari Matahari, lurus melewati atmosfer Bumi. Alhasil, cahaya itu berubah menjadi letupan berwarna biru.
Efek tersebut dikarenakan partikel kecil dari cahaya Bulan yang terpencar di atmosfer Bumi. Warna itu pun ada kaitannya dengan perbedaan gelombang cahaya yang terlihat.
Cahaya biru biasanya memiliki gelombang terpendek sehingga membuatnya lebih cenderung terpencar. Efek yang sama juga bisa menjelaskan alasan di balik warna biru pada langit ketika siang hari.
Itu dikarenakan gelombang cahaya biru berpencar dan menjadi lebih terlihat di mata manusia. Demikian dikatakan NASA.
Pada foto kedua, terlihat cahaya-cahaya lain yang lebih kecil. Mereka berasal dari polusi cahaya di Vietnam dan pulau Hainan yang terletak di wilayah paling selatan China.
Mengutip Earth Observatory, kedua foto ini diambil pada 30 Oktober 2021. Awak yang mengambil foto ini menggunakan kamera digital Nikon dengan focal length sebesar 28 milimeter.
Foto ini pun telah mengalami proses pemotongan dan peningkatan kontras. ISS sendiri mendukung awaknya untuk mengambil foto Bumi karena “akan menjadi aset ternilai untuk publik dan ilmu pengetahuan serta membuat foto-foto itu tersedia di internet secara gratis,”
[Gambas:Video CNN]
(lth/lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com
