Jakarta, CNN Indonesia —
Apple tetap dominan dalam hal keuntungan meski angka pengiriman totalnya tergusur Samsung pada pasar ponsel kuartal pertama (Q1) 2023. Apa rahasianya?
Berdasarkan riset Counterpoint, pasar smartphone global sendiri menghadapi anjloknya pasar pada kuartal pertama 2023 dengan penurunan pengiriman (shipment) sebesar 14 persen Year on Year (YoY) dan 7 persen Quarter on Quarter (QoQ) menjadi 280,2 juta unit pada Q1 2023.
Analis Senior Harmeet Singh Walia mengatakan angka pengapalan pada kuartal pertama ini terkait menurunnya kepercayaan konsumen pada perekonomian.
“Pengiriman smartphone menurun pada Q1 2023 setelah kuartal musim liburan terlemah sejak 2013, karena pemulihan yang lambat di China ditambah oleh kegagalan bank yang mengkhawatirkan di kedua sisi Atlantik yang semakin melemahkan kepercayaan konsumen dalam menghadapi volatilitas pasar yang tak henti-hentinya,” ujarnya dalam keterangan resmi Counterpoint, Jumat (5/5).
“Pasar smartphone juga terpukul oleh beberapa merek besar yang memasok lebih sedikit perangkat baru ke pasar yang sedang berjuang dengan persediaan yang tinggi di saat konsumen memilih untuk lebih jarang memperbarui ponsel, tetapi dengan smartphone yang lebih tahan lama ketika mereka membeli,” lanjutnya.
Akibatnya, pendapatan smartphone global dan laba operasional juga menurun, meskipun penurunannya tidak sebanyak angka pengapalan.
Penurunan angka pengapalan Apple sendiri lebih rendah dari Kuartal IV 2022 70 jutaan unit menjadi 58 juta unit pada Q1 2023, atau turun 2 persenan.
Jumlah ini membuatnya disalip Samsung yang mengalami peningkatan pengiriman dari 58,3 juta unit di Q4 2022 menjadi 60,6 juta unit pada Q1 2023.
Meski demikian, Apple meraih hampir setengah dari semua pendapatan smartphone global.
Rinciannya, operating profit (laba operasional) Apple mencapai lebih dari 80 persen dari pasar smartphone global, atau berjarak 72 persen dari yang didapat Samsung.
Selain itu, revenue (pendapatan) mencapai 50 persen, atau ada gap 31 persen dari pesaing terdekatnya, Samsung.
Secara keseluruhan, pada periode ini, Apple dan Samsung menjadi merek yang paling untung dengan persentase 96 persen dari keuntungan operasional smartphone global.
Kenapa Apple bisa untung?
Direktur Riset Counterpoint Jeff Fieldhack mengungkap “Apple mengungguli pasar karena beberapa faktor.”
Pertama, ekosistemnya yang kaku yang mencegah pelanggannya memilih smartphone yang lebih murah bahkan di saat ekonomi sulit. Kedua, Apple menarik pengguna yang bersedia mengeluarkan lebih banyak uang untuk perangkat yang tahan lama.
Ketiga, jadi merek yang disukai konsumen Gen Z di Barat. Keempat, Apple mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Huawei di pasar premium China.
“Jadi, Apple mampu mengatasi fluktuasi ekonomi dan lainnya lebih baik daripada para pesaingnya sambil menikmati kesetiaan yang tak tergoyahkan,” urai Fieldhack.
Hp China
Selain Samsung dan Apple, merek smartphone global dari China, Xiaomi, Oppo dan vivo, harus menunggu lebih lama untuk pulih kembali karena masing-masing dari mereka mengalami penurunan tahunan sebesar dua digit pada Q1 2023.
Hal ini disebabkan pemulihan ekonomi China membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan.
Oppo baru-baru ini juga menghadapi tantangan di pasar luar negeri. Oppo harus keluar dari pasar Jerman setelah kalah dalam gugatan paten dengan Nokia.
Pada saat yang sama, pendapatan dan profit ketiga merek tersebut juga mengalami kesulitan.
Oppo dan Vivo mengalami penurunan pengiriman tahunan dan ASP, yang menyebabkan penurunan pendapatan dua digit. Sementara itu, pertumbuhan ASP tahunan Xiaomi yang hanya sedikit tidak dapat mencegah penurunan pendapatan dua digit pada Q1 2023.
Counterpoint pun memprediksi pasar ponsel pintar secara keseluruhan juga kemungkinan akan mengalami kesulitan selama beberapa kuartal ke depan, terutama akibat inflasi tinggi, penurunan daya beli, dan keputusan OPEC memangkas produksi minyak.
“Meskipun penurunan pengiriman smartphone stabil, pemulihan yang signifikan tidak mungkin terjadi sebelum kuartal liburan akhir tahun,” ujar Tarun Pathak, Direktur Riset Counterpoint.
(lom/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com