Jakarta, CNN Indonesia —
Misi Artemis II dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tak sampai mendaratkan manusia di Bulan, tetapi hanya mengorbitnya. Alasannya, NASA belum menguji coba sederet teknologi, sistem, dan prosedur untuk mendukung pendaratan itu.
Lewat Program Artemis, NASA akan mengirim manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak lebih dari 50 tahun lalu setelah misi Apollo. Untuk jangka panjangnya, program ini akan menempatkan manusia di Mars.
Untuk mewujudkannya, beberapa tahapan program dilakukan. Misi Artemis I yang memakai kru manekin tuntas dengan sukses.
Misi Artemis II mengangkut empat kru manusia, yakni astronaut NASA Reid Wiseman, Victor Glover, Christina Koch; dan astronaut Kanada Jeremy Hansen. Mereka rencananya diluncurkan ke orbit Bulan pada November 2024.
Dengan perjalanan pulang pergi sekitar empat hari, misi ini diperkirakan akan berlangsung lebih dari 10 hari.
Orion tidak membutuhkan tenaga pendorong untuk kembali ke Bumi. Pesawat ini menggunakan lintasan hemat bahan bakar yang memanfaatkan medan gravitasi Bumi-Bulan hingga membuatnya mengelilingi sisi jauh Bulan.
Tim akan ditarik kembali secara alami oleh gravitasi Bumi untuk kembali ke Bumi.
Sejumlah teknologi yang digunakan pada misi Artemis disebut belum diuji coba langsung dalam lingkungan sebenarnya. NASA pun butuh data untuk menunjang rencana perjalanan ke Bulan dan Mars di masa depan yang dicanangkan dalam program Artemis.
Misi Artemis II tidak mendarat di Bulan karena sederet teknologi penunjang belum diuji coba oleh NASA. Barulah di Misi Artemis III NASA akan mendaratkan manusia di Bulan.
Berikut beberapa hal yang diuji di orbit Bulan ini:
Penunjang kehidupan
Dalam hal perjalanan, Artemis II akan mirip dengan Artemis I; penerbangan uji coba dengan memakai roket Space Launch System (SLS) dan pesawat antariksa Orion.
Bedanya, Artemis II memakai kru sungguhan di dalamnya yang akan membantu menguji sistem yang berpusat pada manusia, seperti sistem pendukung kehidupan, komunikasi, dan kontrol penerbangan.
“Profil misi Artemis II yang unik akan dibangun di atas uji coba penerbangan Artemis I yang tanpa awak dengan mendemonstrasikan berbagai kemampuan SLS dan Orion yang diperlukan dalam misi luar angkasa,” kata Mike Sarafin, manajer misi Artemis dari NASA, dikutip dari Space.
“Misi ini akan membuktikan bahwa sistem pendukung kehidupan kritis Orion siap untuk menopang astronaut kami dalam misi berdurasi lebih lama di masa mendatang dan memungkinkan kru untuk mempraktikkan operasi yang penting untuk keberhasilan Artemis III,” tambahnya.
Tingkat radiasi lingkungan luar angkasa di sekitar Bulan jauh lebih kuat daripada yang ditemukan di orbit rendah Bumi tempat Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berada.
Oleh karena itu, NASA perlu mengumpulkan data tentang kemampuan Orion untuk menjaga para astronot tetap aman dan sehat selama misi berlangsung.
Uji pesawat di halaman berikutnya…
Uji Pesawat Hingga Perangkat Keras
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sumber: www.cnnindonesia.com