Ahli Temukan Molekul ‘Kehidupan’ Planet dan Bintang di Semesta Jauh

Para astronom menemukan sebuah molekul

Jakarta, CNN Indonesia

Astronom menemukan molekul yang menjadi pencipta ‘kehidupan’ bintang dan planet dalam awan gas Taurus Molecular Cloud (TMC-1).

Para astronom menyebut molekul itu sebagai ortho-benzene yang membantu pembentukan molekul yang lebih kompleks dalam awan gas yang dingin.

Melansir Space, molekul itu berperan kecil namun penting dalam pembangunan blok yang kaya bahan kimia yang akan membentuk planet dan bintang muda ribuan tahun kemudian.

“Temuan kami mungkin mengubah pandangan tentang bahan apa yang kita miliki untuk membentuk bintang dan planet baru,” kata kata pakar kosmokimia dan profesor di University of Coloardo Boulder, Jordy Bouwman.

Dalam beberapa tahun terakhir, para astronom menemukan sejumlah molekul organik yang kompleks dalam awan gas TMC-1. Awan itu terletak di konstelasi Taurus yang berjarak 440 tahun cahaya dari Bumi.

Di dalamnya, terdapat banyak molekul kompleks antara lain seperti 1-ethynyl cyclopentadiene dalam jumlah yang banyak. Padahal, pembentukan molekul yang besar membutuhkan panas, yang justru jarang ditemukan di TMC-1.

“Para pakar terus mendeteksi molekul ini di TMC-1 namun asal-usulnya masih belum jelas,” Bouwman.

Pencarian itu membuahkan hasil dengan ditemukannya ortho-benzene pada Agustus 2021. Molekul tersebut diduga mendorong reaksi kimia yang kompleks dan paling tidak bertanggungjawab dalam kehadiran molekul besar di dalam awan gas TMC-1.

Tidak seperti banyak elemen lain, para pakar mengatakan ortho-benzene adalah salah satu ‘ekstrovert di dunia kimiawi’ karena ia tidak membutuhkan banyak panas untuk memicu reaksi kimiawi. Alhasil, molekul itu mudah mengikat molekul lainnya.

Dengan cara tersebut, molekul itu punya peran penting dalam meningkatkan kompleksitas kimiawi dalam pembibitan bintang seperti TMC-1.

“Kita baru saja berada di awal untuk benar-benar mengerti bagaimana kita beranjak dari bok bangunan kecil ke molekul yang besar,” kata Bouwman.

“Saya kira, kita akan menemukan bahwa molekul kimia ini jauh lebih kompleks daripada yang dipikirkan, bahkan di awal tahap pembentukan bintang,” katanya lagi.

Bouwman dan para koleganya telah mempublikasikan penelitian tersebut berjudul ‘Five-membered ring compounds from theortho-benzyne + methyl radical reaction under interstellar conditions’.

Tim peneliti menemukan molekul ini lewat observasi memanfaatkan teknik yang disebut photoelectron photoion coincidence spectroscopy. Pada dasarnya, metode tersebut membuat para pakar untuk mempelajari hasil dari beragam reaksi kimia.

Dari teknik itu, para pakar menemukan ortho-benzene dan methyl radikal, yang juga umum ditemukan di awan gas, bisa dengan mudah bergabung untuk membentuk komponen organik yang lebih besar dan kompleks.

(lth)



[Gambas:Video CNN]




Sumber: www.cnnindonesia.com