Jakarta, CNN Indonesia —
Sejumlah arkeolog berhasil memecahkan tujuh huruf pada bongkahan kendi yang diduga berasal dari masa Raja Sulaiman. Apa artinya tulisan tersebut?
Dilansir Live Science, tujuh huruf tersebut ternyata berarti “ladanium 5” yang merujuk ke labdanum (Cistus ladanifer), sebuah tanaman aromatik yang diturunkan dari resin dan digunakan untuk membuat dupa.
Tulisan itu dibuat menggunakan aksara Arab Selatan Kuno dalam bahasa Sabaean. Bahasa tersebut umum digunakan pada zaman Alkitab di Jazirah Arab tepatnya kerajaan Sheba, yang kini menjadi Yaman.
Tulisan ini diduga menjadi tulisan tertua yang ditulis menggunakan aksara Arab Selatan Kuno yang ditemukan di Israel. Para arkeolog pun telah mempublikasikan hasil penelitannya Januari lalu di Jerussalem Journal of Archaeology.
Para pakar menemukan kendi ini bersama dengan enam kendi besar lain pada ekskavasi tahun 2012 di Ophel, sebuah wilayah di Jerusalem. Diduga, potongan kendi ini berasal dari Abad ke-10 Sebelum Masehi.
Kendi ini ditemukan oleh Eilat Mazar dari Institute of Archeology of the Hebrew University of Jerusalem. Dikutip dari laman resmi universitas, hanya tujuh huruf inilah yang bisa diselamatkan dari keseluruhan tulisan.
Situs arkeologi Ophel sendiri merupakan bagian dari Jerusalem Walls National Park. Situs ini berada di kaki tembok selatan dari area arkeologis tersebut. Situs arkeologi Ophel antara lain memuat sebuah jalan setapak yang melewati antara mikvah berusia 2.000 tahun yang digunakan oleh para peziarah ke Kuil. Ini juga merupakan daerah di mana pusat administrasi kerajaan Raja Salomo berada.
Menurut para pakar, kendi ini merupakan ‘koneksi jelas’ ke Kerajaan Solomon dan di dekat Kerajaan Sheba. “Kendi ini dibuat lokal dan tulisannya dibuat oleh penutur Sabaean, yang memegang posisi yang berhubungan dengan dupa,” kata salah satu penulis studi, Daniel Vainstub yang juga arkeolog di Ben-Gurion University, Israel.
Berabad-abad yang lalu, Kerajaan Sheba memegang posisi penting dalam memanen tanaman yang dibutuhkan untuk produksi parfum dan dupa. Di saat yang sama, Kerajaan Solomon mengontrol rute perdagangan yang melintasi gurun Negev menuju dermaga Mediteranea, tempat barang-barang diekspor.
“Menguraikan prasasti pada kendi ini mengajarkan kita tidak hanya tentang kehadiran seorang penutur Sabaean di Israel pada masa Raja Sulaiman, tetapi juga tentang sistem hubungan geopolitik di wilayah kita pada waktu itu – terutama mengingat tempat di mana guci ditemukan, daerah yang dikenal juga sebagai pusat administrasi pada zaman Raja Sulaiman,” kata Vainstub
(lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com