Ahli Minta NASA Buat Pesawat Kejar ‘UFO’ Omuamua

Sejumlah ahli telah mengajukan proposal agar NASA membangun pesawat luar angkasa untuk mencegat Omuamua.

Jakarta, CNN Indonesia

Para ilmuwan berusaha mengajukan proposal pembuatan pesawat luar angkasa yang bisa menjangkau asteroid dari jarak dekat. Hal itu berguna untuk memantau dan mendapatkan gambaran yang lebih akurat dari obyek luar angkasa.

Melansir Live Science, sejauh ini para astronom baru mendeteksi dua obyek yang berada dekat dengan Bumi. Pertama obyek berbentuk seperti cerutu yang disebut Oumuamua (pertama kali dideteksi Oktober 2017) dan komet 21/Borisov (pertama kali dideteksi Agustus 2019).

Para ahli menilai pengiriman pesawat untuk menginvestigasi obyek luar angkasa bisa membuat para astronom memfoto permukaan obyek itu lebih akurat. Tak hanya itu, pengiriman juga memungkinkan mereka mengambil sampel gas yang mungkin keluar dari komet seperti 21/Borisov.

Namun, saat obyek itu dideteksi teleskop, akan terlambat bagi para ahli membangun dan meluncurkan pesawat untuk mengejarnya. Alhasil, obyek-obyek itu hanya melintas begitu saja membawa rahasia mereka tanpa diketahui manusia.

Untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan sudah merancang dan menyusun proposal kepada ArXiv, sebuah platform riset terkurasi dari Cornell University pada 3 November lalu. Menurut para ilmuwan ini dalam studi mereka (yang belum dipeer-review) NASA harus membangun dan meluncurkan pesawat guna mencegat obyek luar angkasa.

Pesawat tersebut harus dapat menunggu di orbit jauh Bumi. Saat para astronom mendeteksi obyek luar angkas amendekat, pesawat bisa langsung cepat terbang untuk mencegat obyek itu di jalurnya.

Menurut para ahli, tempat terbaik untuk mencegat obyek luar angkasa ada pada area yang disebut titik Lagrange. Di titik ini, tarikan gravitasi yang menarik Bumi dan Matahari saling bertolak belakang, membuat obyek kecil seperti asteroid dan satelit bertahan di satu posisi.

Para ahli menilai tempat yang cocok untuk memarkir peswat ini ada di dekat lokasi Teleskop James Webb. Hal tersebut memungkinkan pesawat untuk mencegat banyak obyek luar angkasa yang mungkin lewat.

Di sisi lain mengutip Solar System, Omuamua pertama kali ditemukan pada 19 Oktober 2017 lewat teleskop Pan-STARRS1 milik University of Hawaii. Meski dikategorikan sebagai komet, tidak ada aktivitas Omuamua yang menunjukkan tanda-tanda seperti komet.

Omuamua terbang dengan keceaptan 87,3 km/detik. Omuamua memiliki penampilan seperti cerutu dengan panjang 400 meter dan tinggi 10 kali lipat daripada lebarnya.

Nama Omuamua diambil dari bahasa Hawai yang berarti “pembawa pesan dari dunia jauh yang tiba pertama kali”. Sebelumnya, nama obyek ini adalah 11/2017 U1, sesuai dengan yang diberikan oleh International Astronomical Union.

“Apa yang menarik dari penemuan ini adalah, ia merupakan pengunjung dari sistem bintang yang sangat jauh, berbentuk seperti yang tidak pernah kita lihat di sistem Tata Surya kita,” kata Paul Chodas, manajer Center for Near-Earth Object Studies.

[Gambas:Video CNN]

(lth)






Sumber: www.cnnindonesia.com