Jakarta, CNN Indonesia —
Gempa bumi dengan Magnitudo (M) 4,6 yang mengguncang Mojokerto, Jawa Timur, dan sekitarnya disebut dipicu sesar aktif yang belum terpetakan.
“Gempa bumi Mojosari, Mojokerto dengan magnitudo 4,6 malam ini dipicu aktivitas sesar aktif yang belum terpetakan,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono, Senin (19/6) dikutip dari akun Twitter-nya.
Menurut dia, gempa yang terjadi pada pukul 20.44.01 WIB itu tidak terletak pada jalur Sesar Surabaya dan di luar zona Sesar Kendeng.
“Episenter gempa Mojokerto malam ini terletak di zona sepi seismisitas,” lanjut Daryono.
Menariknya, kata dia, gempa merusak pernah terjadi di daerah ini di masa lalu.
“Catatan sejarah gempa merusak pernah terjadi di Mojokerto pada 1834 dengan intensitas mencapai VII-VIII MMI (kerusakan berat),” kicaunya.
Lalu dari mana patahan yang jadi sumber gempanya?
“Ada beberapa kawan menduga gempa Mojokerto ini dipicu patahan Watukosek; patahan Watukosek letaknya terlalu ke timur dari episenter gempa ini,” ucap Daryono.
Gempa dangkal
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser (strike-slip),” urai Daryono.
Gempa itu dirasakan Mojokerto dengan skala III-IV Modified Mercally Intensity (MMI), “artinya pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.“
Gempa juga dirasakan di wilayah Pasuruan, Surabaya, Lamongan, Gresik skala III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
Di samping itu, wilayah Sidoarjo, Lawang, merasakannya dengan skala II-III MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujarnya.
Daryono pun mengingatkan masyarakat agar tetap waspada mengingat ada catatan sejarah gempa merusak di Mojokerto pada 1834 tersebut.
(tim/arh)
Sumber: www.cnnindonesia.com