Ahli BRIN Prediksi Bogor Tetap Jadi Kota Hujan meski Ada El Nino

Ahli cuaca memprediksi wilayah selatan Jabar, terutama Bogor, bakal mengalami kemarau basah meski ada El Nino.

Jakarta, CNN Indonesia

Ahli memprediksi wilayah selatan Jawa Barat terutama Bogor mengalami kemarau basah, meski ada peluang besar kehadiran El Nino.

Meskipun diprediksi El Nino dg peluang 70-90 persen pada Juni-Agustus 2023, namun khusus untuk selatan Jabar (terutama Bogor) masih berpotensi mengalami hujan intensitas tinggi pada Mei, Juli, Agustus, sehingga kawasan tersebut berpotensi alami kemarau basah,” ujar Peneliti Klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin lewat kicauannya di Twitter, Kamis (27/4).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap prediksi kedatangan El Nino di Indonesia tahun ini yang bisa memicu kemarau kering.

Pasalnya, dalam dua tahun terakhir RI didominasi La Nina, fenomena iklim yang memicu curah hujan, yang membuat kemarau pun tetap dilanda hujan.

Erma melanjutkan hujan diperkirakan terus terjadi di wilayah Bogor dan Jabar selatan akibat klaster awan yang terbentuk di pesisir selatan Jawa bagian barat.

Terpantau hujan di Banten bagian selatan (Lebak) dan Bogor selatan karena efek klaster awan tebal yang terbentuk di pesisir selatan Jawa bagian barat,” tulisnya.

Erma pun mengunggah tangkapan layar prediksi curah hujan di daerah Bojong Murni, Caringin, Bogor, Jabar.

1 Mei 81,368 mm/dasarian

2 Mei 411,037 mm/dasarian

3 Mei 138,166 mm/dasarian

2 Juni 15,125 mm/dasarian

3 Juni 2,296 mm/dasarian

1 Juli 10,667 mm/dasarian

2 Juli 336,794 mm/dasarian

3 Juli 319,35 mm/dasarian

1 Agustus 42,137 mm/dasarian

2 Agustus 424,998 mm/dasarian

3 Agustus 303,956 mm/dasarian

Terpisah, Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG Dodo Gunawan mengatakan saat ini Indonesia sudah masuk masa pancaroba atau masa transisi alias perpindahan musim dari hujan ke kemarau.

“Ini kita masih dalam bulan-bulan musim penghujan dan akan mengakhirnya,” katanya, Selasa (28/3).

“Jadi sekarang kondisi atmosfer dan laut dari La Nina akan menuju ke arah netralnya,” katanya.

Prakiraan kemarau

Dikutip dari akun Instagram resminya, BMKG mengungkap pada awal Mei 2023 ini, berdasarkan jumlah ZOM (Zona Musim), 9 persen wilayah Indonesia masuk musim kemarau.

Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh bagian timur, Sumatera Utara bagian timur, Riau bagian selatan, Lampung, dan pantai utara Jawa Barat, sebagian kecil Nusa Tenggara, Gorontalo bagian selatan.

Selain itu, Sulawesi Tengah bagian timur, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Kepulauan Maluku, dan sebagian Maluku Utara.

BMKG juga mengungkap bahwa Jabar bagian selatan termasuk yang bercurah hujan tinggi (>150 mm/dasarian).

Daerah lainnya adalah Kalimantan Timur bagian barat, Jawa Barat bagian barat dan selatan, Kupang bagian utara, Sulawesi Selatan bagian utara dan timur, Sulawesi Barat, Maluku bagian tengah dan sebagian kecil Papua dan Papua Barat.

(lom/arh)





Sumber: www.cnnindonesia.com