Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Pusat Riset Kecerdasan Artifisial dan Keamanan Siber BRIN, Anto Satriyo Nugroho angkat bicara soal kemampuan artificial intelligence (AI) pada smartphone untuk memoles foto. Anto menyebut, kemampuan tersebut bakal semakin canggih.
“Hal seperti itu jadi suatu kebiasaan di masyarakat kita untuk mengindahkan foto. Itu semakin lama semakin berkembang,” kata dia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (4/5).
Ia menjelaskan teknologi AI di kamera ponsel merupakan tuntutan pengguna yang ingin terlihat cantik maupun indah dalam mengabadikan momen. Namun tak menutup kemungkinan, AI digunakan untuk memproduksi hoaks atau disinformasi.
“Itu tapi bisa juga dimanfaatkan untuk hoaks bisa sih. Itu yang harus hati-hati masyarakat,” kata dia.
Ia menjelaskan masyarakat seharusnya lebih peduli agar tidak mempercayai foto yang beredar di jagat maya. Dengan demikian foto hasil modifikasi tersebut tidak langsung dipercayai begitu saja.
“Ini satu bentuk revolusi teknologi, sekarang itu saya baru lihat itu foto yang kualitasnya kurang bagus kemudian dibuat lebih bagus,” tuturnya.
Sebelumnya, produsen teknologi asal Korea Selatan Samsung diduga memoles kamera ponsel untuk menghasilkan detil gambar bukan yang sebenarnya dalam mengabadikan foto Bulan.
Temuan itu terungkap berkat penelusuran seorang pengguna Reddit u/ibreakphotos, Jumat (10/3).
Reddit user ibreakphotos discovers that Samsung’s ‘Space Zoom’ simply replaces user’s moon photos with higher-res images of the moon through a clever testing process. https://t.co/5cLybMld5s
This isn’t computational photography — it’s inserting imagery that simply isn’t there. pic.twitter.com/67UyyUa7cX
— Halide (@halidecamera) March 11, 2023
Selama bertahun-tahun, ponsel Samsung dengan spesifikasi “Space Zoom” diklaim bisa mengambil foto Bulan yang sangat mendetail. Unggahan di Reddit baru-baru ini menunjukkan banyaknya pemrosesan tersebut.
Pengguna Reddit u/ibreakphotos, dalam sebuah unggahan, mulanya sengaja membuat foto Bulan yang buram, tanpa detil sama sekali. Ia lantas menampilkannya di layar komputer, lalu memotret gambar itu menggunakan Samsung S23 Ultra.
Hasilnya, foto Bulan yang semula buram menjadi tajam dan jelas. Diduga, ponsel Samsung Galaxy S23 Ultra itu disebut menambahkan detail yang sebelumnya tidak ada.
Samsung sendiri tidak asing dengan pembelajaran mesin (machine learning). Perusahaan asal Korsel itu telah menghabiskan beberapa tahun terakhir bermain-main dengan zoom tinggi yang ditingkatkan oleh AI melalui Space Zoom.
Dalam sebagian besar situasi, Space Zoom menggabungkan data dari lensa telefoto optik dengan beberapa bingkai yang diambil secara berurutan.
Pada 2021, Input Mag juga sempat menerbitkan fitur panjang tentang “foto bulan detail palsu” yang diambil oleh Galaxy S21 Ultra.
Samsung saat itu berdalih bahwa “tidak ada overlay gambar atau efek tekstur yang diterapkan saat mengambil foto”. Namun, perusahaan menggunakan AI untuk mendeteksi keberadaan Bulan dan “kemudian menawarkan fungsi peningkatan detail dengan mengurangi kekaburan dan kebisingan.”
Dalam sebuah unggahan blog berbahasa Korea, Samsung menjelaskan bahwa kasus Bulan itu menggunakan “fungsi mesin peningkatan detail” untuk “menghilangkan kebisingan secara efektif dan memaksimalkan detail bulan untuk melengkapi gambar bulan yang cerah dan jelas”.
(can/lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com