Jakarta, CNN Indonesia —
Jawa Barat memiliki setidaknya enam sesar aktif yang menyimpan potensi gempa bumi meski tak bisa diprediksi kapan itu terjadi. Simak daftar lengkapnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa tidak dapat terjadi di sembarang tempat. Salah satu lokasi yang biasa timbul gempa bumi adalah di sekitaran sesar.
BMKG menjelaskan sesar atau patahan (fault) merupakan bidang batas antara dua fraksi kulit bumi yang mengalami gerakan relatif. Sesar biasanya merupakan daerah yang relatif lemah, mengalami retakan, atau terdapat celah.
Salah satu sesar yang sempat ramai disebut belakangan adalah sesar Cimandiri, yang disebut sebagai dalang di balik gempa dengan Magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur dan sekitarnya, Senin (21/11).
Namun, itu bukan satu-satunya sesar di wilayah Pasundan. Jabar memiliki setidaknya enam sesar yang menyimpan potensi gempa, mulai dari sesar Lembang hingga Baribis.
“Dari sekian banyak struktur sesar yang berkembang di Jawa Barat, ada 6 (enam) struktur regional, yaitu: Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik dan Sesar Lembang. Ke-enam sesar tersebut diduga masih aktif hingga sekarang,” demikian dikutip dari Kajian Geofisika: Sebaran Episenter Gempa Bumi Wilayah Jawa Barat Juni 2022 dari BMKG Stasiun Geofisika Bandung.
“Walaupun seluruh sesar tersebut berperan dalam sejarah tektonik di Jawa Barat, namun hingga saat ini penjelasan mengenai mekanisme pembentukan struktur sesarnya masih belum jelas,” lanjut keterangan tersebut.
Sesar-sesar itu dominan memicu guncangan. Buktinya dalam data gempa Juni 2022. Sebanyak 27 dari 28 gempa bumi di darat pada periode itu disebabkan oleh aktivitas sesar.
Berikut rincian sesar-sesar aktif di Jabar:
Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri merupakan yang paling tua (berdasarkan umur kapur). Sesar ini membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu menerus ke timur melalui Lembah Cimandiri, Cipatat-Rajamandala, Gunung Tangguban Parahu – Burangrang dan diduga menerus ke timur laut menuju Subang.
Secara keseluruhan, jalur sesar ini berarah timur laut-barat daya dengan jenis sesar mendatar hingga oblique (miring).
Aktivitas sesar ini ditunjukkan dengan terjadinya gempa bumi yang cukup signifikan yaitu pada 1910 di Padalarang, tahun 1982 di Cianjur, Rajamandala, dan tahun 1844 di wilayah Cianjur. Gempa signifikan terakhir terjadi pada Senin (21/11) lalu dengan magnitudo M5,4.
Sesar Baribis
Sesar Baribis merupakan sesar utama di utara Jawa Barat. Dari hasil penafsiran foto udara dan citra land-sat, diketahui di bagian utara dijumpai adanya kelurusan regional yang arahnya barat laut tenggara. Arah kelurusan ini selanjutnya menerus ke arah tenggara.
BMKG menyebut di daerah Kadipaten tepatnya di Desa Baribis ditemukan sejumlah bidang sesar dan struktur sesar minor yang memotong tubuh batu-gamping.
Gempa bumi yang cukup signifikan yang bersumber dari sesar ini adalah gempa bumi pada 1862 di Karawang.
Sesar Lembang hingga Cipamingkis di halaman berikutnya…
Sesar Lembang, Citarik, Hingga Cipamingkis
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
Sumber: www.cnnindonesia.com