Jakarta, CNN Indonesia —
Gempa dengan magnitudo 7,8 yang mengguncang Turki pada Senin (6/2) berdampak dahsyat dan sangat merusak Apa sebabnya?
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan ada lima alasan gempa Turki sangat destruktif. Pertama adalah magnitudo gempa yang tergolong besar yakni 7,8.
Kedua, gempa terjadi di kerak dangkal. Ketiga, ada tiga gempa besar yakni magnitudo 7,8, 6,7, dan 7,5. “(4) Waktu gempa pagi hari pkl 4 bnyk warga dirumah, masih tidur,” tulis Daryono lewat akun Twiternya @DaryonoBMKG.
Daryono juga mengungkapkan, empat kota besar yang mengelilingi gempa juga mengakibatkan dampak dahsyat. “(4) pust gempa dikelilingi 4 kota besar: Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarick, & Nurdagi,” tulisnya.
Mengapa gempa Turki sgt destruktif?: (1) Magnitudo besar 7,8 (2) Gempa kerak dangkal (3) Terdiri 3 gempa besar 7,8 6,7 & 7,5 (4) Waktu gempa pagi hari pkl 4 bnyk warga dirumah, masih tidur (4) Pusat gempa di kelilingi 4 kota besar: Gaziantep, Kahramanmaras, Pazarcik, & Nurdagi. pic.twitter.com/wFebD68but
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) February 7, 2023
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,8 terjadi di Turki pada Senin (6/2) dan mengakibatkan 500 korban jiwa dan 3000 orang luka-luka. Selain Turki, beberapa negara seperti Suriah, Lebanon, dan Israel juga terdampak.
Kedalaman gempa yang terjadi pada Senin (6/2) pukul 01.17.36 GMT(pukul 08.17.36 WIB) ini mencapai 24,1 kilometer.
Dikutip dari New York Times, lembaga pemantau geologi AS (USGS) mencatat ada 24 gempa susulan setelah gempa utama di Turki. Pusat gempa terjadi kira-kira di sepanjang Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault).
Seismolog USGS, Susan Hough dalam twitnya mengatakan, gempa berdampak mematikan dan luas karena lokasi dan kedalamannya yang dangkal.
“Dunia telah melihat magnitudo yang lebih besar dari [gempa] ini selama 10-20 tahun terakhir,” kicaunya.
“Tetapi gempa yang dekat dengan M8 tidak umum terjadi pada sistem patahan sesar dangkal, dan karena kedekatannya dengan pusat populasi dapat sangat mematikan.”
The initial ShakeMap is based on little if any data from close in. At M7.8, this earthquake could have ruptured a 200-400 fault segment. That means high near-field shaking gets stretched out over considerable distance. pic.twitter.com/4Nc854fMTE
— Dr. Susan Hough 🦖 (@SeismoSue) February 6, 2023
Sementara itu, seismolog dari Imperial College London mengungkapkan, gempa M 7,8 ini memiliki kekuatan yang sama dengan gempa di Turki pada Desember 1939 yang menewaskan sekitar 30 ribu orang.
Menurut Hicks, Turki pada dasarnya merupakan sarang aktivitas seismik karena berada di dua patahan besar di Lempeng Anatolia.
Patahan tersebut adalah Patahan Anatolia Utara (Northern Anatolian Fault/NAF) yang melintasiTurki dari barat ke timur; dan Patahan Anatolia Timur (East Anatolian Fault/EAF)yang ada di wilayah tenggara negara itu.
“Northern Anatolian Fault mendapat banyak perhatian dalam beberapa tahun terakhir karena migrasi gempa besar ke arah Istanbul,” ujar dia.
“Namun hari ini gempa M7,8 tampaknya terkait dengan zona East Anatolian Fault yang mengimbangi lempeng tektonik Arab dan Anatolia,” sambungnya.
The Northern Anatolian Fault has received much attention in recent years due to the apparent westward migration of large quakes toward Istanbul. But today’s M7.8 earthquake seems to be related to the East Anatolian Fault zone that offsets the Arabian and Anatolian tectonic plates pic.twitter.com/bhjfBXdGmB
— Stephen Hicks 🇪🇺 (@seismo_steve) February 6, 2023
Pendapat Hicks senada dengan Karl Lang, asisten profesor di Sekolah Ilmu Bumi dan Atmosfer Universitas Teknologi Georgia, AS. Ia mengatakan daerah yang dilanda gempa memang rentan terhadap aktivitas seismik.
“Ini adalah zona patahan yang sangat besar, tapi ini adalah gempa bumi yang lebih besar daripada yang pernah mereka alami sebelumnya,” kata dia, dikutip dari CNN.
(lth/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com