4 Kejahatan Siber Mengancam di Hari Valentine, Cek Tips Menghindarinya

Para peretas tetap mengincar korbannya di hari Valentine. Bagaimana modusnya dan cara menghindarinya?

Jakarta, CNN Indonesia

Ancaman kejahatan siber tetap mengintai di Hari Valentine. Simak daftar empat jenis kejahatan siber yang berpotensi menjerat di hari kasih sayang.

Salah satu yang jadi pilihan bagi yang masih single hari ini adalah memantau calon potensial lewat aplikasi kencan online. Perlu diingat, Anda harus waspada kenyataannya bisa jadi jauh dari apa yang diharapkan.

Peretas bisa saja membuat aplikasi atau halaman tiruan untuk menipu korbannya. Dikutip dari rilis Kaspersky, penipu online kerap membuat halaman web palsu yang identik dengan aplikasi kencan populer untuk mengelabui orang-orang agar memberikan informasi pribadi mereka.

“Hasil akhirnya bisa berupa pencurian identitas, penipuan keuangan, dan bahkan pemerasan, yang semuanya dapat merusak hubungan Anda dan menyebabkan hilangnya kepercayaan. Selain itu, data yang dicuri bahkan dapat dijual di pasar dark web,” tulis Kaspersky.

Berikut lima daftar kejahatan siber yang mengancam di Hari Valentine:

Aplikasi Palsu

Beberapa aplikasi kencan seperti Tinder, Badoo, dan Bumble sudah populer di Indonesia. Namun, Anda harus tetap waspada karena peretas bisa saja mendistribusikan malware lewat file yang meniru layanan kencan online.

“Mereka paling sering mendistribusikan adware, yang membombardir pengguna dengan banyak notifikasi, tetapi ada juga serangan dengan Trojan Spies, yang memantau aktivitas online, dan pengunduh Trojan, yang mungkin menginstal program berbahaya lainnya ke komputer korban,” tulis Kaspersky.

“Ini membahayakan privasi dan keamanan hingga menyebabkan tekanan emosional dalam hubungan Anda,” imbuh perusahaan keamanan siber itu.

Doxing

Doxing merupakan tindakan yang mengungkap atau membeberkan informasi pribadi seseorang tanpa izin. Hal tersebut berpotensi terjadi dalam konteks kencan online.

Ada baiknya, jangan langsung membagikan informasi pribadi Anda terhadap teman yang baru dikenal di aplikasi kencan online. Pasalnya, informasi yang telanjur dibagikan seperti KTP dll bisa digunakan untuk memeras dan berdampak negatif kesehatan mental Anda.

Catfishing

Pada prinsipnya, catfishing sama dengan doxing. Namun, teknisnya peretas lebih dahulu mengirim umpan berupa email yang berisi malware.

Mereka juga menampilkan profil yang berusaha memikat korbannya yang tidak menaruh curiga.

“Email ini dapat menyebarkan malware, mencuri informasi sensitif, atau menipu korban demi sejumlah uang. Mereka juga dapat menyebabkan tekanan dan kekecewaan emosional, karena para korban dapat membentuk hubungan emosional dengan [pemakai] identitas palsu sebelum menyadari bahwa mereka telah ditipu,” tulis Kaspersky.

Stalkerware

Peretas juga bisa menggunakan perangkat lunak yang diinstal secara diam-diam pada perangkat target. Hal tersebut berguna untuk melacak dan memantau aktivitas online.

Menurut Kaspersky, 29.312 orang di seluruh dunia terpengaruh oleh stalkerware pada 2022.

Pelanggaran privasi ini dapat menyebabkan rusaknya kepercayaan dalam hubungan dan tekanan emosional bagi korban. Dalam kasus ekstrim, bahkan dapat membahayakan keselamatan fisik korban.

Lalu bagaimana cara aman kencan online?

Verifikasi informasi: Sebelum bertemu seseorang, pastikan Anda dapat memverifikasi profil orang yang jadi lawan bicara Anda. Verifikasi identitas mereka melalui profil media sosial, pencarian Google, atau metode lainnya.

Gunakan koneksi yang aman: Gunakan koneksi yang aman: Gunakan koneksi yang aman dan terenkripsi saat berbagi informasi pribadi di platform kencan online untuk mencegah peretasan atau penyadapan.

“Tetap aman dengan menggunakan koneksi aman, merahasiakan informasi pribadi Anda, dan berhati-hati terhadap permintaan yang mencurigakan. Dengan bersikap proaktif, Anda dapat melindungi diri sendiri dan memperoleh pengalaman kencan online yang memuaskan,” kata Anna Larkina, pakar privasi dan keamanan di Kaspersky.

Hindari berbagi info terlalu banyak: Jangan bagikan informasi personal Anda terlalu banyak dengan orang yang baru dikenal seperti alamat, detail keuangan dll.

Bertemu di lokasi umum: Jangan bertemu di lokasi sepi atau terpencil untuk pertama kali. Bertemulah di lokasi publik yang cukup terang, serta beri tahu teman atau keluarga lokasi pertemuan tersebut.

Berhati-hati terhadap permintaan tertentu: Berhati-hati terhadap permintaan yang tak wajar saat baru bertemu seperti meminta uang dll.

Laporkan aktivitas yang mencurigakan: Jika sudah muncul gelagat mencurigakan dari lawan bicara, jangan ragu untuk melapor ke pihak berwenang.

[Gambas:Video CNN]

(lth/arh)






Sumber: www.cnnindonesia.com