Elon Musk belum berhenti mengutak-atik Twitter sejak resmi mengakuisisinya pada Jumat (28/10) lalu. Apa saja ide-ide gila sang miliarder untuk platform tersebut?
Melansir The Verge, Musk baru saja bertemu dengan para karyawan Twiter secara langsung pada Kamis (10/11) waktu setempat. Dalam pertemuan sekitar 20 menit itu, Musk mengadakan sesi tanya jawab bersama para karyawannya.
Dalam sesi inilah, Musk mengungkapkan ide-idenya, Apa saja ide tersebut.
Twitter sebagai Alat Pembayaran
Musk ternyata menyimpan ide untuk menjadikan Twitter sebagai alat pembayaran. Menurut miliarder asal Afrika Selatan itu, kesempatan tersebut sangat terbuka.
“Saya kira ada kesempatan transformatif dalam hal pembayaran. Dan pembayaran sebetulnya adalah pertukaran informasi. dari sudut pandang informasi, tidak ada perbedaan besar antara kedua hal itu,” kata Musk.
“Mereka pada dasarnya adalah hal yang sama. Pada prinsipnya, Anda bisa menggunakan tumpukan direct message untuk pembaaran. Itulah arah yang benar-benar sedang kita tuju, memungkinkan orang-orang di Twitter dapat mengirim uang di manapun di dunia secara instan dan seketika,” ujarnya menambahkan.
Musk mengatakan, pengguna bisa mendapat bunga yang lebih tinggi jika saldonya seimbang. Sebaliknya, bunganya akan lebih rendah jika saldo pengguna negatif. “Sekarang, Anda punya sistem yang jauh lebih sederhana,” kata dia.
Pengguna Twitter, dalam cita-cita Musk, nantinya juga bisa menautkan kartu debit mereka. Hal itu akan membuat pengguna punya kompabilitas tambahan ke dalam sistem pembayaran lantaran mungkin tidak semua orang menerima Twitter.
“Jadi, jika Anda punya keseimbangan saldo tertentu, Anda secara otomatis mengirim orang kartu debit anda,” katanya.
Pengetatan WFH
Musk juga menerapkan kebijakan ketat soal Work From Home. Karyawan Twitter menurut Musk harus dapat hadir ke kantor secara langsug.
“Mari saya perjelas, jika karyawan tidak kembali ke kantor ketika mereka sebetulnya bisa, mereka tidak bisa terus bekerja di sini. Titik,” kata Musk.
Ia mengakui, ada pengecualian bagi karyawan tertentu di Tesla dan SpaceX, dua perusahaan miliknya. Namun pengecualian tersebut diberikan hanya kepada karyawan dengan kualitas tinggi.
“Jika kontribusi seseorang sangat signifikan sehingga mereka bisa mengatasi kesulitan komunikasi karena WFH, maka mereka bisa tetap bekerja di sini. Tetapi akan ada standar yang lebih tinggi. MEreka harus bisa jauh lebih baik untuk bisa mengatasi masalah komunikasi itu,” kata Musk.
“Ada banyak orang di Tesla dan SpaceX yang bekerja secara remot. Tetapi ada pengecualian untuk orang-orang luar biasa,” ujarnya.
TikTok versi pendek
Musk tampaknya tak ingin Twitter ketinggalan dari TikTok. Ia ingin platformnya dapat memungkinkan kreator mengunggah video dengan durasi sesuka hati.
Tidak hanya itu, Musk juga mau ada monetisasi video dari para kreator. “Jadi, paling tidak berikan kreator opsi apakah mereka mau mengunggah videonya di Twitter dan mendapatkan jumlah yang sama seperti di platform Youtube atau TikTok atau apa pun,” ujar Musk.
Demi menarik kreator, Musk ingin Twitter memberikan kompensasi yang lebih tinggi dibanding Youtube. Selain itu, Musk mau kreator itu dipancing lewat video iklan untuk kemudian berlangganan.
“Bagaimana kita mau memulai masuknya para kreator jika kita tidak punya video iklan untuk memulai? Di situlah datang para pelanggan karena Youtube juga punya para pelanggan dan mereka tidak menunjukkan iklan di dalamnya,” kata Musk.
“Jadi saya kira, inilah soalnya, di mana masuk akal bagi kita untuk mulai membelanjakan uang dan paling tidak menyamai atau sedikit lebih baik daripada kreator di Youtube. Jadi katakanlah untuk saat ini, kita akan membayar mereka dengan jumlah yang kompetitif, yang mungkin sedikit lebih banyak daripada Youtube,” ujarnya.
Pangkas Akun Parodi
Terkait akun parodi, Musk mau akun-akun yang memang ingin berparodi harus menyertakan kata ‘parodi’ di nama mereka, bukan hanya di bio Twitter. Hal itu diungkapkannya lewat salah satu cuitan.
“Melangkah ke depan, akun-akun yang terlibat parodi harus memasukkan ‘parodi’ dalam nama mereka, bukan cuma di bio,” cuit Musk di akun @elonmusk.
“Untuk lebih detail, akun yang melakukan parodi meniru. Pada dasarnya, menipu orang-orang tidaklah bagus,” cuit Musk lagi.
Baru-baru ini, Twitter menangguhkan akun yang memarodikan pengguna lain. Salah satu akun yang diblok adalah akun komedian Amerika Serikat (AS), Kathy Griffin.
Akun Kathy diblok lantaran memarodikan akun Elon Musk. “Kathy Griffin telah ditangguhkan secara permanen dari Twitter, karena meniru identitas,” kata akun @bennyjohnson, seraya membagikan potongan profil yang namanya diubah menjadi Elon Musk.
Griffin lalu meledek kebijakan itu lewat akunnya di media sosial Mastodon. “Saya kira tidak SEMUA moderasi konten dibebaskan? Lol,” canda Griffin.
[Gambas:Video CNN]
(lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com