Jakarta, CNN Indonesia —
Tiga karyawan Samsung tak sengaja membocorkan informasi sensitif soal perusahaan ke ChatGPT. Itu terjadi saat para karyawan menggunakan ChatGPT untuk membantu pekerjaan mereka.
Dikutip dari Mashable, tiga karyawan itu berasal dari divisi semikonduktor Samsung. Divisi tersebut memang membolehkan para insinyurnya menggunakan ChatGPT untuk mengecek kode sumber.
Sayangnya, ketiga karyawan itu menggunakan ChatGPT dengan ceroboh. Mereka membocorkan antara lain kode sumber rahasia ke kolom obrolan (chat) ChatGPT untuk menguji kesalahan.
Tak hanya itu, karyawan lain membagikan data rekaman rapat ke ChatGPT untuk mengonversinya menjadi bahan presentasi.
Samsung pun bergerak cepat mengatasi insiden tersebut. Perusahaan asal Korea Selatan itu membatasi kapasitas unggahan ChatGPT menjadi 1024 byte per orang.
Mereka juga menginvestigasi ketiga karyawan yang terlibat dalam bocornya informasi tersebut. Untuk antisipasi jangka panjang, Samsung bahkan tengah mempertimbangkan membangun AI chatbot internal mereka sendiri.
Kendati demikian, Samsung akan memulangkan data mereka yang telah bocor ke ChatGPT.
Dilansir Engadget, pemilik ChatGPT, OpenAI sebetulnya telah meminta para pengguna untuk tidak membagikan informasi sensitif atau rahasia ke ChatGPT. Pasalnya, ChatGPT “tidak dapat menghapus perintah spesifik dari rekam jejak penggunanya,”
Selain itu, ChatGPT juga akan menggunakan informasi yang diberikan pengguna untuk bahan latihan model di dalamnya.
Satu-satunya cara menghapus informasi itu dari ChatGPT adalah menghapus akun masing-masing. Proses tersebut akan memakan waktu selama empat pekan.
Perkara kebocoran data sensitif ke ChatGPT sebetulnya sudah menjadi kekhawatiran para ahli. Hal itu lantaran tak sedikit pengguna yang ceroboh memasukkan data sensitif ke platform kecerdasan buatan tersebut.
Contohnya adalah ketika pengguna membagikan dokumen legal rahasia atau informasi medis ke ChatGPT dengan tujuan untuk dianalisa. Menurut para ahli, hal-hal tersebut mungkin melanggar aturan General Data Protection Regulation (GDPR) yang ada di Eropa.
(lth)
[Gambas:Video CNN]
Sumber: www.cnnindonesia.com