Roket Space Launch System (SLS) yang membawa pesawat antariksa Orion dalam misi Artemis 1 telah meluncur pada Rabu (16/11) siang.
Misi Artemis 1 merupakan bagian dari upaya membawa kembali manusia ke Bulan setelah terakhir kali menginjakkan kaki di satelit tersebut 50 tahun lalu.
Roket raksasa yang menjadi kendaraan dalam misi ini memiliki beberapa hal penting mulai dari, mulai dari ukurannya yang sangat besar hingga mesinnya yang sangat kuat.
Roket ini pun memiliki serba-serbi yang menarik untuk dicermati. Apa saja hal-hal tersebut?
Roket raksasa
Misi Apollo ke Bulan pada 1960-an dan 1970-an mengambil perhatian publik dengan roket Saturn V yang bisa membawa manusia ke Bulan.
Pada misi ke Bulan kali ini, roket SLS yang membawa pesawat antariksa Orion akan berdiri menjulang setinggi 98 meter, lebih tinggi dari Patung Liberty.
Meski sedikit lebih pendek dari Saturn V yang memiliki tinggi 110,5 meter, tetapi SLS menghasilkan energi dorongan seberat 4 juta kilogram, 15 persen lebih besar dari Saturn V yang hanya 3,4 juta kilogram. SLS juga memiliki kapasitas angkut hingga 30 ton.
Mesin yang kuat
Pada bagian mesin, SLS dibekali sistem roket RS-25 yang empat di antaranya berada di bagian bawah tahap inti roket tersebut. RS-25 biasanya digunakan untuk meluncurkan pesawat ulang-alik, dan NASA saat ini memiliki 16 mesin untuk digunakan dalam berbagai misi SLS.
Perangkat keras ruang angkasa veteran ini telah dirombak dengan pengontrol komputer baru dan peningkatan untuk memastikannya dapat menangani tuntutan kinerja yang lebih tinggi dari peluncuran roket SLS.
Dilansir dari Live Science, roket RS-25 ditenagai oleh 3,3 juta liter hidrogen cair superdingin dan oksigen cair. RS-25 juga dilengkapi dengan dua solid rocket booster yang dipasang di sisi modul inti. Masing-masing memiliki tinggi 54 meter dan mampu menghasilkan daya dorong 1,6 juta kilogram.
Booster tersebut akan membakar sekitar 5,4 metrik ton propelan polibutadiena akrilonitril setiap detik, dan merupakan booster padat terbesar dan terkuat yang pernah dibuat. Demikian dilansir situs resmi NASA.
Masa Depan Eksplorasi Antariksa
SLS memiliki kemampuan untuk membawa hingga 4 orang astronaut di kabinnya. Misi Artemis sendiri diharapkan dapat membawa manusia mendekati Bulan pada misi kedua.
Sementara itu, Artemis III yang akan membawa manusia ke Bulan diharapkan bisa terwujud setidaknya pada 2025. Semua harapan tersebut bergantung pada roket SLS yang kini tengah mengudara.
Roket raksasa ini akan membuka jalan untuk eksplorasi Bulan lebih lanjut pada Artemis 1. Misalnya, memberi informasi yang mempermudah untuk melakukan sesuatu seperti misi pengembalian sampel robot atau dengan dengan mengajari NASA cara mengurangi risiko yang terlibat dalam pengiriman manusia dalam eksplorasi tata surya.
Dikarenakan SLS sangat kuat dan dapat membawa kargo dalam jumlah besar, ini juga memungkinkan para ilmuwan untuk memimpikan proyek yang lebih ambisius, seperti mengumpulkan sampel dari geyser bulan Saturnus, Enceladus.
(lom/lth)
Sumber: www.cnnindonesia.com